Palembang - Fatwa haram dan pelarangan terhadap rokok dinilai sebagai pesanan Amerika Serikat untuk mengambil alih rokok kretek dalam negeri.
Budayawan Indonesia Sobari saat Bedah Buku Nicotin War di IAIN Raden Fattah mengatakan, fatwa haram terhadap rokok merupakan hasil lobyes tim Amerika Serikat guna mengambil alih rokok kretek.
Menurutnya, rokok kretek produksi asli Indonesia telah mengalahkan rokok putih produksi asal negara paman sam tersebut.
"Dibalik fatwa haram, murni permasalahan perdagangan" Katanya.
Dia menambahkan Indonesia sangat potensial sebagai tempat pemasaran rokok, produksi rokok dalam negeri hanya sekitar 2,6 persen dari produksi rokok dunia namun pemasarannya rokok kretek merajai. (Info)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar