Muara Sugihan - Sebuah kapal tua yang diperkirakan peninggalan zaman Belanda berhasil ditemukan petugas Badan Arkeologi Pusat (BAP) di areal persawahan milik Lasmijan di Jalur 16 Desa Margomulyo, Kecamatan Muarasugihan, Banyuasin, Jumat (15/4/2011).
Tidak hanya bangkai kapal, sebelumnya warga eks transmigrasi ini juga pernah menemukan beberapa benda-benda antik dan kuno serta sejumlah benda berharga seperti guci dan emas batangan di lokasi tersebut.
Mendapat laporan dan informasi adanya benda kuno di wilayah tersebut, petugas BAP mendatangi lokasi dan melakukan proses penggalian sejak 11 April lalu. Sejauh ini petugas baru berhasil membongkar kayu-kayu panjang yang menyembul dari dalam tanah.
Diperkirakan kayu-kayu tersebut merupakan tiang-tiang dari sebuah bangkai kapal. Namun belum diketahuinya secara pasti apakah merupakan peninggalan pada masa kerajaan atau masa peninggalan bangsa penjajah dahulu.
Penemuan yang pertama kali terjadi pada tahun 2009, yang ditemukan Lasmijan yang menemukan guci antik di areal sawah miliknya di Jalur 16 Desa Margomulyo, Kecamatan Muarasugihan, Banyuasin. Benda tersebut telah dimiliki dan disimpan di rumahnya, kemudian beberapa bulan kemudian kembali ditemukan batangan emas, guci yang sudah tidak utuh dan sejumlah barang berharga lainnya.
Banyaknya temuan tersebut membuat pemerintah setempat melaporkan temuan tersebut ke Badan Arkeologi Pusat. Selanjutnya, selama dua hari terakhir ini tim dari Badan Arkeologi Pusat ini telah melakukan penggalian keberadaan dan penemuan kapal tua yang terpendam didalam tanah tersebut.
Budi, salah seorang warga setempat mengaku jika saat ini telah dilakukan penggalian oleh Badan Arkeologi Pusat dan baru terlihat kayu-kayu panjang yang menyembul dari dalam tanah. Diperkirakan kayu-kayu tersebut berasal merupakan tiang-tiang dari sebuah bangkai kapal. Namun belum diketahuinya apakah guci yang ditemukan tersebut merupakan peninggalan pada masa kerajaan atau masa peninggalan bangsa penjajah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar