Bencana, baik
alam maupun sosial dapat terjadi setiap saat. Oleh karena itu, keberadaan
Tagana diharapkan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini, dilaksanakan Apel Nasional Tagana dalam rangka Bhakti Sosial
Taruna Siaga Bencana TAGANA) dan Relawan ASEAN + 3 tahun 2013 di
Lapangan Tembak, Jakabaring Sport City Palembang. Kamis, (10/10).
Dalam
sambutannya, Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin menyampaikan penghargaan
dan apresiasi kepada Kementerian Sosial RI, atas kepercayaan dan
terselenggaranya kegiatan Bhakti Sosial Tagana dan Relawan ASEAN + 3,
karena kegiatan seperti ini dapat memberikan dampak positif bagi
masyarakat dalam rangka bertukar pengalaman, wawasan serta pengetahuan
tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana, baik melalui kegiatan apel,
simulasi, informal shearing season, diskusi, penyuluhan, TAGANA Goes to
School maupun kegiatan bhakti sosial lainnya.
Alex
mengatakan dalam pengabdiannya, Tagana selalu menjadi yang terdepan di
dalam penanggulangan bencana yang terjadi di Indonesia, baik dibidang
tanggap darurat, evakuasi, pendistribusian logistik, penampungan
sementara maupun penanganan psikososial pasca bencana bagi korban
bencana.
"Sebagai
informasi Sumsel memiliki 758 orang anggota Taruna Siaga Bencana
(TAGANA) yang tersebar di 16 kab/kota. Dalam kiprahnya Tagana telah
melakukan berbagai tugas-tugas penanggulangan bencana baik Lokal,
Regional maupun Nasional, dalam bentuk kegiatan tanggap darurat,
evakuasi, logistik support system, shelter, penanganan pengungsi maupun
kegiatan psikosial pasca bersama bagi korban bencana" ucap Alex.
Disamping
itu, lanjutnya, pada tahun 2007, Tagana Sumsel pernah mendapat
kepercayaan dari Kemensos RI sebagai tuan rumah untuk melaksanakan apel
kesiagaan menghadapi bencana bagi wilayah Sumatera yang bertempat di
Benteng Kuro Besak Palembang, yang dihadiri 11 prov se-Sumsel. Serta
tahun 2011 BNPB Sumsel mendapat Award sebagai Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) terbaik di Indonesia. Kategori tanggap darurat,
kesiapsiagaan, dan peralatan, tentu kesemuanya ini tidak terlepas dari
peran Tagana dan unsur penanggulangan bencana yang ada di Sumsel.
Selain
itu saat ini, Sumsel juga mendapat kepercayaan dari Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penanganan asap wilayah Sumatera,
melalui teknik modifikasi cuaca yang bekerjasama dengan BPPT Pusat
bermarkas di LANUD SMB II Palembang.
"Selanjutnya,
kami juga menyampaikan terima kasih kepada Kemensos RI atas dibangunnya
gudang logistik penanggulangan Bencana Wilayah Sumatera yang berada di
Panti Sosial Bina Remaja Indralaya, sebagai gudang pemenuh kebutuhan
logistik untuk kesiapsiagaan menghadapi bencana diwilayah Sumatera"
tuturnya.
Sementara, Menteri
Sosial RI, Salim Segaf Aljufri mengatakan Kegiatan APEL
TAGANA ASEAN +3 ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi dan
kerjasama, karena bencana alam bukan saja tertuju pada penanganan korban
saja tetapi juga dalam hal manajemen bencana yang tentunya sudah punya
standar internasional. Kepesertaan negara-negara Asean pada kegiatan ini
dapat menjadi pembelajaran juga sebagai benchmarking atas prinsip dalam
manajemen bencana; cepat berfikir, cepat bertindak" terangnya.
APEL TAGANA ASEAN +3 hakekatnya adalah kesetiakawanan sosial, membangun
rasa peduli dan berbagi, sehingga media ini dapat dijadikan sebagai
salah satu upaya memotong kejadian-kejadian kebencanaan yang tidak
berguna.
Dalam
kesempatan tersebut juga di lakukan penyerahan Bantuan oleh Menteri
Sosial RI Bantuan Program Keluarga Harapan dan Keserasian Sosial dan
Bedah Kampung dengan total sebesar Rp. 20. 993. 300. 000.
Turut
hadir dalam acara tersebut, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial,
Andiza. Dulung, Irjen Kemensos RI, Karun, Kepala BPB yang diwakili
Inspektur Utama BNPB, Bintang Susmaryanto, Bupati Lahat, Syaifudin
Aswari Rifa'i, Wakil Bupati MUBA, Benny Hernedi, Wakapolda Sumsela, M
Zulkarnain, Wakajati Sumsel, Sri Harijati, dan Kasdam II SWJ, Brigjen
TNI Toto S Moerasad. (Rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar